DOSEN PNF FKIP UNIB LATIH GURU PAUD LESTARIKAN BUDAYA LOKAL MELALUI HAND PUPPET “BUJANG DAN BETERI”

Bengkulu – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu (FKIP UNIB) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan pembuatan media bermain berbantuan hand puppet melalui karakter anak Bengkulu “Bujang dan Beteri” di PAUD Haqiqi, Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu.

Kegiatan yang berlangsung dengan baik ini diikuti oleh 20 guru PAUD Gugus Anyelir dan bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal Bengkulu kepada anak usia dini melalui media pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

Acara dibuka langsung oleh Pengelola PAUD Haqiqi sekaligus Ketua IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) Provinsi Bengkulu, Ibu Lirwana, M.TPd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada anak sejak usia dini.

Karakter Bujang dan Beteri merupakan representasi nilai-nilai luhur masyarakat Bengkulu seperti kejujuran, keberanian, kerja keras, dan kesetiaan yang perlu ditanamkan kepada generasi muda,” ujar Ibu Lirwana.

Tim pengabdi yang dipimpin oleh Dr. Ari Putra, M.Pd. sebagai ketua, bersama Dr. Ririn Gusti, M.Pd.I dan mahasiswa Pendidikan Nonformal Putri Ramadani Dewi, memberikan pelatihan komprehensif kepada para peserta.

Kegiatan pelatihan meliputi dua sesi utama:

  1. Para guru dilatih cara membuat boneka tangan dengan karakter “Bujang dan Beteri” menggunakan bahan-bahan sederhana. Karakter ini dirancang khusus untuk menggambarkan ciri khas budaya masyarakat pesisir Bengkulu dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
  2. Teknik mendongeng interaktif untuk melengkapi keterampilan para guru, kegiatan ini juga menghadirkan fasilitator dongeng nasional, Dr. Nesna Agustriana, M.Pd., yang memberikan pelatihan teknik mendongeng yang menarik dan interaktif menggunakan media hand puppet.

Dr. Ari Putra menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya nyata dalam mengintegrasikan kearifan lokal dengan metode pembelajaran modern. “Melalui media hand puppet ini, anak-anak tidak hanya terhibur, tetapi juga dapat mempelajari nilai-nilai karakter dan budaya lokal dengan cara yang menyenangkan,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan misi UNIB dalam mengembangkan potensi masyarakat sekitar kampus, khususnya dalam bidang pendidikan anak usia dini yang berbasis budaya lokal.

Para guru PAUD yang mengikuti pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka dapat langsung mempraktikkan pembuatan hand puppet dan teknik mendongeng yang telah dipelajari.

Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami jadi memiliki media pembelajaran baru yang menarik dan sarat makna untuk anak-anak didik kami,” kata salah satu peserta pelatihan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pengembangan pendidikan anak usia dini di wilayah pesisir Bengkulu. Para guru yang telah dilatih diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam melestarikan budaya lokal melalui pendidikan. Dengan keberhasilan kegiatan ini, FKIP UNIB membuktikan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga tetap menjaga dan melestarikan kearifan lokal untuk generasi mendatang.